Berwisata Sejarah Purbakala Di Indonesia

Berwisata Sejarah Purbakala Di Indonesia

Berwisata Sejarah Purbakala Di Indonesia

Berwisata Sejarah Purbakala Di Indonesia
tokopedia

Serajarah Purbakala Di Indonesia – Pariwisata adalah perjalanan untuk waktu luang atau liburan dan persiapan untuk kegiatan ini. Menurut definisi Organisasi Pariwisata Dunia, turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling sedikit 80 kilometer (50 mil) dari rumah untuk tujuan hiburan. Jadi berwisata yaitu mengunjungi suatu tempat untuk tujuan kesenangan atau hiburan.

Sejarah merupakan amatan mengenai era dulu sekali, spesialnya gimana kaitannya dengan orang. Dalam bahasa Indonesia, asal usul, babad, cerita, riwayat, angka tahun, tawarik, tambo, ataupun sejarah bisa dimaksud selaku peristiwa serta insiden yang betul- betul terjalin pada era dulu sekali ataupun asal ide( generasi) aluran, paling utama untuk raja- raja yang menyuruh. Ini merupakan sebutan biasa yang berkaitan dengan insiden era kemudian dan temuan, koleksi, badan, serta penyajian data hal insiden ini.

tetonvalleychamber – Sebutan ini melingkupi kosmik, ilmu bumi, serta asal usul insan hidup, namun kerap kali dengan cara biasa dimaksud selaku asal usul orang. Para ahli yang menulis mengenai asal usul diucap pakar asal usul ataupun ahli sejarah. Insiden yang terjalin saat sebelum memo tercatat diucap Prasejarah. Tidak hanya membaca buku pengetahuan atau media massa. Anda juga bisa langsung menuju ke situs prasejarah yang bisa ditemukan hampir di seluruh pulau di Indonesia. Hitung rencana perjalanan sambil menambah wawasan. Di sini Anda dapat mengunjungi beberapa situs prasejarah dan mengikuti tur sejarah untuk mempelajari sejarah.

1. Sangiran

Sangiran
wikipedia

Sangiran (Sangiran) -Indonesia memiliki beberapa situs manusia purba, namun jika ditanya mana yang paling terkenal, jawabannya adalah Sangiran. Pasalnya, tepatnya, situs purbakala itu terletak di utara Kota Solo di wilayah Sragen dan Karanganyar Jawa Tengah yang memiliki separuh dari total populasi Homo erectus di seluruh dunia.
Situs Purbakala Sangiran ini berada di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Dengan secara geografis meliputi wilayah seluas 78 kilometer persegi dan mencakup tiga subkawasan, yaitu Slagan (Kariyanbe, Plup dan Gimolong) dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.

Mengunjungi Museum Purbakala Sangiran rupanya telah mengundang pengunjung untuk berwisata di zaman purba untuk mempelajari bentuk kehidupan manusia jutaan tahun silam. Saat memasuki Museum Orang Purba Sanjilan, pengunjung akan melihat patung besar telanjang seorang lelaki purba. Biasanya patung ini sering dijadikan tempat yang baik bagi wisatawan untuk berfoto, karena ukuran patungnya yang besar dan menunjukkan alat penting yang otomatis dapat membuat wisatawan berfoto dengan patung tersebut.

Museum ini memiliki tiga ruang pamer di koridor museum, masing-masing dengan tema yang berbeda dari yang lain. Ruangan dengan tema yang berbeda-beda diatur secara terpisah, sehingga memudahkan pengunjung untuk mempelajari kehidupan kuno secara berurutan.
– Aula 1 bertemakan kekayaan Sangiran dan penemuan berbagai fosil di Sangiran yang ditemukan oleh G.H. Peneliti seperti Ralph von Koenigswald (Ralph von Koenigswald). Di ruangan ini juga terdapat salinan foto pembukaan harian Charles Darwin yang menjelaskan temuan di buku harian dan pemikirannya.
– Masuk ke dalam showroom 2. Ruangan ini bertema “Jejak Langkah Manusia” yang berisi jejak-jejak manusia dan garis keturunan kehidupan manusia purba pada masa itu, serta dilengkapi dengan film audio visual tentang kehidupan manusia pada zaman prasejarah.

– Terakhir, di “Showroom 3”, tema ruangan adalah “Glden Era of Homo erectus” 500.000 tahun yang lalu, dan dilengkapi dengan replika fosil hewan darat (sapi purba, gajah purba, rusa purba, dll) yang ditemukan di waktu itu fosil. Di ruangan ini juga dipajang alat-alat fosil hewan air (buaya purba, kepiting purba, hiu purba, dll) yang digunakan manusia purba.

Harga karcis masuk ke Museum Purbakala kala Sangiran sangiran amatlah ekonomis. terdapat 2 tempat pembayaran yang dapat dicoba. Buat masuk ke area Sangiran dikenakan bayaran Rp 3. 500 untuk turis domestic serta Rp 7. 500 untuk turis asing. Sebaliknya buat masuk Museum Sangiran dikenakan bayaran cuma Rp 1. 500 per orang bagus turis domestic ataupun asing.

Selama waktu kunjungan, museum ini buka mulai pukul 08.00-16.00 WIB dan buka pada hari Selasa hingga Minggu. Tutup setiap hari Senin. Kecuali hari libur sekolah, tempat ini buka bahkan pada hari Senin.

 

Baca Juga : 6 Tempat Wisata di Bandar Lampung yang Memesona

 

2.Gunung Padang

Gunung Padang
cnn Indonesia

Wisatawan yang suka belajar tentang sejarah dan arkeologi pasti ingin mengunjungi tempat wisata yang berkaitan dengan budaya dan peradaban kuno. Salah satunya adalah situs megalitik. Situs megalitik merupakan situs yang berpusat pada budaya megalitik. Salah satu opini pengunjung tentang situs Gunung Padang Cianjur adalah “objek wisata bongkahan batu yang keren”. Peninggalan sejarah tersebut diduga berbentuk limas. Konon usianya lebih tua dari Borobudur dan Piramida Giza di Mesir yang di perkiraan sudah ada sejak 5200 SM.

Daya tarik wisata yang ada di gunung padang. Situs Gunung Padang resmi mendapatkan sertifikat cagar budaya pada 2018. Dengan sertifikat ini maka nama Gunung Padang berubah menjadi Warisan Budaya Nasional Gunung Padang. Selain sebagai tempat wisata alam, terdapat juga peninggalan megalitik dari zaman purba. Itulah beberapa daya tarik dari objek wisata ini.

– Situs Megalitikum Dunia = Megalit adalah bangunan yang ditandai dengan peradaban batu berskala besar pada zaman kuno. Batuan purba ini masih bisa dilihat di sekitar lokasi kejadian. Jika kawasan ini disebut Lapangan Batu Dunia, tidak ada salahnya. Selain konstruksi bangunan, juga tergantung dari ukuran dan umur situs. Situs ini memiliki tinggi 220 meter dan mencakup area seluas 29,1 hektar.

– Bukan hanya sekedar bukit = Tidak hanya di gunung, tapi juga tempat menyimpan lainnya. Menurut penjaga di sana, nama itu bukan Gunung Padan sebelumnya. Nama situsnya dulu Nagara Siang Padang. Menurut pengurusnya, nama Nagara Siang Padang memiliki filosofi tersendiri. Situs ini masih berbasis penjaga Gunung Padang dan merupakan tempat dengan segala macam ilmu. Dari sejarah, arkeologi, antropologi, sosiologi hingga geologi.
– Memiliki pemandangan yang mempesona dari Perbukitan = Menarik juga bahwa ada banyak pemandangan santai di sini. Mulailah dengan pepohonan hijau yang menyebar di bawah gunung. Dari kejauhan Anda bisa melihat pemandangan yang lebih aneh, yaitu Gunung Gede Pangrango.

– Menyimpan misteri di situs Gunung Padang = Ketinggian reruntuhan di perbukitan ini mencapai 220 meter. Namun, belum ada yang digali, hanya sekitar seratus meter yang telah digali. Teknologi yang digunakan untuk membentuk situs setinggi itu di perbukitan belum diungkapkan.

– Gunung Padang diduga sebagai piramida = Ada banyak komentar positif tentang pelayanan. Ini tidak bisa dibedakan dengan fasilitas yang layak bagi wisatawan. Fasilitas tersebut antara lain: masjid, toilet dan warung makan.

Kawasan wisata bongkahan batu ini tidak mematok harga mahal bagi wisatawan. Hanya dengan Rp 5.000, pengunjung sudah bisa berjalan-jalan dan menikmati kawasan sekitar. Wisatawan dapat berkunjung ke kawasan ini setiap hari mualai hari senin sampai dengan hari minggu. Tempat wisata ini buka setiap pagi hingga sore hari. Mulai 09.00 sampai 17.00 WIB.

3.Situs Purbakala Tapurarang Kab Fakfak

Situs Purbakala Tapurarang Kab Fakfak
wisata papua

Situs Purbakala Kokas adalah situs purbakala yang ditemukan di Kokas di Fakfak, Papua Barat. Di tempat ini, masyarakat menemukan berbagai macam cetakan tangan berwarna merah yang tergambar di tebing dan dinding gua laut. Objek wisata purbakala ini dinamakan situs purbakala Kokas atau masyarakat setempat biasa disebut Taplarange. Karena warna merah pada sidik jari di tebing mirip dengan warna darah manusia, penduduk setempat sering menyebut Tapurarang sebagai sidik jari darah. Jejak tangan yang ditemukan di Kokas mirip dengan beberapa mural, seperti yang ada di Sangkulirang (Kutai di Kalimantan Timur) atau Gua Leangleang (Maros di Sulawesi Selatan). Di kabupaten Kokas, Tapurarang memiliki kekayaan peninggalan budaya prasejarah, tersebar di Andamata, Fior, Forir, Dalembang dan Golas (Goras) dan banyak tempat lainnya.

Situs purbakala Tapurarang, Kabupaten Fakfak, terletak di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Kebetulan di Andamata, Kabupaten Kokas, FakFak, Papua Barat. Kabupaten Fakfak memiliki 12 tempat wisata.
Biasanya harga tiket masuk tempat wisata bervariasi antara hari libur, minggu atau hari kerja. Selanjutnya kita buat daftar biaya masuk Kabupaten Fakfak. Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Pada hari biasa, tarif ke situs arkeologi Tapurarang adalah Rp 20.000,00. Di akhir pekan, tiket masuk ke situs arkeologi Tapurarang adalah Rp 20.000,00.

 

Baca Juga : 5 Destinasi Goa Yang Ada Di Indonesia

 

4. Situs Megalitikum Kampung Bena

Situs Megalitikum Kampung Bena
Boombastis.com

Benawa, desa adat Fores di timur Indonesia, adalah salah satu tempat yang membawa Anda ke Zaman Megalitik. Untuk lebih lengkapnya kamu bisa menyimak komentar di bawah ini dan jadikan desa ini sebagai tujuan wisata kamu. Desa yang terletak di kaki Gunung Inerie ini masih menjunjung tinggi adat istiadat dan kebiasaan Zaman Megalitikum. Anda bisa mengalami era yang dialami umat manusia melalui internet atau buku.

Desa adat Bena di Bajawa merupakan rumah bagi 9 suku, yaitu Bena, Deru Lalulewa, Dizi Azi, Ago, Khopa, Ngada, Wahto, Dizi dan Deru Solamae. Ketika Anda memasuki desa ini, Anda seperti memasuki gerbang waktu, itu akan membawa Anda ribuan tahun yang lalu. Jika tidak, rumah tradisional dengan atap berpohon dan teras akan menjadi pemandangan pertama Anda. Setiap suku akan tinggal di tangga yang berbeda, dan rumah mereka akan dibangun berlawanan dengan tata letak yang rapi.

Desa ini merupakan desa tertua di Flores, karena diperkirakan sudah ada sejak 1200 tahun lalu. Pesona desa ini juga terlihat menonjol dari arsitektur bangunan yang ada. Tumpukan batu, kayu, dan atap jerami digunakan masyarakat. Pemandangan alam ini akan membawa Anda memasuki zaman megalitik. Sejak tahun 1995, desa ini telah dinominasikan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO (UNESCO). Pemandangan alam di desa ini tentunya masih tetap terjaga, dan pengalaman interaktif ini tentunya akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Beberapa aktivitas menarik yang bisa dilakukan seperti: Tidak hanya bisa jalan-jalan dan menikmati keindahan Desa Bena, Anda juga bisa melakukan banyak aktivitas lainnya. Hingga saat ini, masyarakat desa hidup dengan cara menenun secara tradisional. Karena Desa Bena terletak di lereng bukit yang bersuhu rendah, maka desa tersebut menghasilkan kopi berkualitas tinggi. Kopi yang dihasilkan merupakan kopi arabika dengan tekstur yang agak kasar. Tidak hanya bisa menenun dan menikmati kopi, Anda juga bisa berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Selain itu, masyarakat di Desa Adat Bahawabena masih mempertahankan tradisi dengan hidup tanpa bersentuhan dengan teknologi.

Buat menggapai posisi ini, Kamu dapat memakai rute hawa buat mengarah langsung ke lapangan terbang lain, semacam Lapangan terbang Komodo serta Lapangan terbang Bahavasua ataupun Lapangan terbang Turelelo- Soa, yang dipanggil cocok julukan lain. Pen Village tidak cuma dapat Kamu masuki dengan pesawat. Rute bumi dapat Kamu maanfaatkan buat sediakan pelayanan persewaan mobil di Flores, serta Kamu pula dapat memakai bermacam rute laut. Jalannya amat curam, alhasil Kamu menginginkan alat transportasi yang kokoh buat menggapai dusun itu. Kamu dapat memakai alat transportasi serta barang individu buat mengantar wisatawan ke Desa Adat Bajawa di yang berada di Bena.

5. Situs Purbakala Patiayam

Situs Purbakala Patiayam
Radar kudus

Museum Arkeologi Patiayam menyimpan berbagai bukti peradaban masa lampau yang sangat lengkap, antara lain manusia purba tegak, vertebrata purba (seperti gajah) (Stegodon trigonochepalus) dan beberapa tumbuhan purba. Sejarah peradaban manusia dan makhluk lain di muka bumi dapat dipelajari melalui fosil-fosil di museum purbakala, salah satunya adalah Museum patiayam Suci. Indonesia memiliki berbagai peradaban kuno yang tersimpan di museum kuno seperti Sangiran dan patiayam.

Museum Arkeologi Patiayam memiliki fungsi yang tidak ditemukan di tempat wisata lain. Misalnya, struktur fosil yang lengkap dan terstruktur dengan baik dipengaruhi oleh abu vulkanik Gunung Muria yang melindungi fosil, dan struktur tanah reruntuhan kuno yang tidak tergerus erosi.

Sebagian besar situs arkeologi di tempat lain akan menampilkan fosil yang ditemukan di etalase kaca, namun berbeda dengan Museum Arkeologi Patiayam, beberapa tempat masih utuh berupa tanah galian dan tidak dikeluarkan dari fosil yang ditemukan. Bagi Museum Patiyam Purba, ini menjadi daya tarik tersendiri karena mereka akan melihat langsung fosil dari lokasi penggalian. Fosil yang ditemukan di Museum Arkeologi Patiayam sekitar 700.000 hingga 1 juta tahun lalu.

Lokasi Museum Arkeologi Patiayam sangat nyaman, dan berbagai jenis transportasi dapat digunakan, antara lain angkutan umum, angkutan pribadi, dan angkutan berbasis aplikasi. Lokasi Museum Arkeologi Patiayam berjarak sekitar 1 km dari jalur Pantura Kudus-Surabaya, dan dekat dengan gudang Pabrik Kertas Pura Barutama Terban. Pengunjung dapat mengikuti petunjuk Jalur Pantura menuju Museum Arkeologi Patiayam, di sisi utara Jalur Pantura Utara terdapat gapura penyambutan berupa gading gajah. Bagi wisatawan yang menggunakan bus dapat turun di lokasi pintu masuk wisata dan dapat menggunakan layanan ojek berbasis aplikasi untuk mencapai lokasi tersebut. Saat menggunakan lalu lintas kota, penumpang harus berkendara di sepanjang jalur Jekulo-Kaliampo dengan cat hijau di bagian bawah. Alat transportasi seperti ini bisa didapatkan di pasar yang ada di Jekulo.

6.Museum Purbakala Pleret

Museum Purbakala Pleret
tribunnews.com

Museum Arkeologi Pleret dibangun pada tahun 2004 dan dibuka untuk umum pada 10 Maret 2014. Museum ini menyimpan artefak sejarah Kerajaan Mataram di Bantul. Museum ini juga unik karena kita bisa mengunjungi reruntuhan Mataram Islam yang ada di sekitar museum kapan saja.
Benda – benda bersejarah yang ada di dalam kawasan museum:

– Umpak Keraton Kerto

Umpak merupakan tulang punggung arsitektur tradisional Jawa, biasanya dari bahan andesit. Panjang sisi kantong adalah 85cm × 85cm, dan panjang permukaannya 70cm × 70cm.

– Sumur Gumuling

Gum merupakan salah satu mata air yang ada di kawasan Istana Pleret. Sumur ini terletak di sisi utara Museum Arkeologi Pleret. Menurut cerita yang berkembang, sumur tersebut secara spiritual terhubung dengan Pantai Selatan, dan airnya digunakan sebagai peninggalan nenek moyang Jamasan pusaka Craton.

– Lalu yang ketiga terdapat Situs Masjid Agung Kauman Pleret
Situs Masjid Agung Kauman Pleret merupakan salah satu situs sejarah Islam yang mendukung keberadaan Kerajaan Mataram Islam Pleret. Situs ini terletak sekitar 500 meter di sebelah utara museum.

– Lalu terdapat randu alas, archa Jambhala dan archa Ganesha.
Fasilitas yang terdapat di Museum Purbakala Pleret lumayan cukup memadai seperti Ruang Audio Visual( Di dalam ruangan ini para wisatawan hendak diputarkan film hal asal usul kerajaan kraton Pleret), Jelajah situs Kerajaan Mataram Pleret, toilet tau MCK, mushola, lahan parkir besar. Jika anda berminat untuk berkunjung kesini anda tidak perlu merogoh kocek karena museum ini tanpa dipungut biaya. Untuk jam bukanya untuk sabtu sampai kamis buka mulai pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WIB sedangkan pada hari jum’at buka mulai pukul 08.00 dan tutup lebih awal pada pukul 14.30 WIB.