8 Tempat Wisata Liburan di Indonesia yang Trending Tahun 2020

8 Tempat Wisata Liburan di Indonesia yang Trending Tahun 2020

tetonvalleychamber – Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan potensi pariwisata. Karenanya, tak sulit mencari destinasi liburan di Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki berbagai potensi wisata yang indah, yang bisa dikatakan sebagai tempat indah yang sulit ditemukan di belahan dunia lain. Oleh karena itu, baik di bidang wisata alam maupun di bidang wisata sejarah dan budaya, banyak wisatawan mancanegara yang berbondong-bondong menikmati pesona wisata Tanah Air. Jadi, apakah tempat liburan di Indonesia diharapkan tetap trending tahun ini? Buat yang sedang mencari informasi wisata populer di Indonesia wajib mengecek informasinya hingga akhir pastinya!. Berikut ini 8 Tempat Wisata Liburan di Indonesia yang Trending Tahun 2020 kami rangkum dari berbagai sumber :

8 Tempat Wisata Liburan di Indonesia yang Trending Tahun 2020

1. Jembatan Situ Gunung Sukabumi

Jembatan Situ Gunung Sukabumi
Travel Kompas

Jembatan Gantung Sana Gunung merupakan jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara yang terdapat di tengah hutan. Panjangnya 243 m, luas 1, 8 m, serta 121 m di atas dataran tanah. Jembatan yang terdapat di area Halaman Darmawisata Alam Sana Gunung di Sukabumi, Jawa Barat ini sudah jadi poin kunjungan sepanjang bertahun- tahun serta ialah bagian dari Halaman Nasional Gunung Besar Pangrango. Halaman Nasional Gunung Geideshan Panglango( TNGGP) mempunyai besar 24. 270, 80 hektar serta dengan cara administratif terletak di 3 area ialah Cianjur, Sukabumi serta Bogor. Halaman nasional itu ialah salah satu dari 5( 5) halaman nasional awal di Indonesia yang diumumkan oleh Menteri Pertanian pada bertepatan pada 6 Maret 1980. Saat sebelum diresmikan selaku TNGGP, golongan hutan itu diresmikan oleh UNESCO selaku cagar biosfer di area inti Cibodas pada tahun 1977.

Lokasi : Maps
Jam Buka : Setiap Hari pada pukul 06.00-16.00 WIB
Tiket Masuk : Untuk Orang Dewasa Rp.50.000 dan Untuk Anak-anak Rp. 25.000

Area TNGGP mempunyai banyak keelokan alam yang bisa dijadikan obyek darmawisata alam, antara lain air turun, kolam renang air panas, goa, rute pendakian, serta telaga. Wilayah Situgunung merupakan salah satunya. Jembatan Gantung Situgunung berakhir awal kali pada medio 2017. Pembangunan jembatan dicoba dengan cara buku petunjuk oleh masyarakat dekat serta pakar di Bandung. Andaikan tidak memakai perlengkapan berat, pembangunan jembatan itu hendak berakhir dalam durasi kurang dari satu tahun, persisnya 4 bulan. Untuk keamanan serta kenyamanan, sepanjang era arsitektur, dorongan teknis dari Pusat Riset serta Pengembangan Jalur serta Jembatan Unit PUPR membagikan dorongan teknis.

Diharapkan dengan adanya jembatan gantung Situgunung ini berdampak positif bagi warga sekitar. Peran mereka tidak lepas dari peran mendirikan fasilitas operasi dan peralatan untuk menopang jembatan panjang tersebut.Mereka sibuk berjualan makanan dan berdagang kerajinan tangan tanpa memungut biaya sewa, sehingga mengikis pengangguran. Pengelola juga berbenah dengan mengajak warga untuk bergerak menuju, melewati dan meninggalkan jembatan gantung dalam segala sendi aktivitasnya, misalnya sebagai petugas parkir, pelaku seni di amphitheater, pemasang alat pengaman, petugas kebersihan, dll.

2. Pantai Outune Kupang

Pantai Outune Kupang
IDN Times

Pantai Oetune memiliki keunikan berupa ombak yang tiba-tiba. Ombaknya saling mengejar, sekitar empat kali dalam satu menit. Pasirnya sangat lembut dan mudah digerakkan. Karenanya, Anda perlu ekstra hati-hati saat berjalan di atasnya, pohon palem longtar juga bisa menghiasi pemandangan Pantai Oetune. Anak-anak sekitar akan dengan senang hati menawarkan dan menjual buah kurma kepada wisatawan di sekitar pantai. Harga setiap buahnya antara 3.000 sampai 5.000 rupiah, dan datang kesini seperti berada di gurun pasir. Pemandangannya begitu indah dan menawan. Sepotong pasir ini bisa dijadikan ski air karena terdapat beberapa bukit pasir yang menyerupai perbukitan di sekitar gurun pasir.

Lokasi : Maps
Jam Buka : Selama 24 jam Nonstop
Tiket Masuk : Sebesar Rp. 3.000

Perpaduan antara gurun pasir yang luas dan lautan hijau yang biru sungguh terlihat eksotis. Keindahan Pantai Oetune melengkapi deretan pohon kausal di sepanjang garis pantai. Diperkirakan usianya sudah beberapa puluh tahun. Tidak hanya itu, pantai ini juga menjadi lokasi pembenihan kecil.Sekitar panai telah disediakan beberapa fasilitas penunjang bagi wisatawan, seperti jalur lopo-lopo yang merupakan rumah khas penduduk pulau Timor. tengah 7-9 lopo. Lopo adalah sumber tenaga utama, Anda dapat bersantai sementara, selain itu, ada toilet dan kamar pembilasan, yang dapat digunakan wisatawan untuk mandi dan menyiram setelah bermain di pantai. Ada juga beberapa pedagang kecil yang menjual makanan dan minuman ringan. Anak-anak lokal juga biasa berjualan buah Lontar kepada wisatawan di Pantai Oetune.

Pantai Oetune memiliki pesona pantai yang menawan dan hamparan lautan gurun pasir. Karena ukurannya yang besar, wisatawan dapat menjelajahi gurun pasir seluas ratusan meter persegi dengan puas.Dalam cuaca yang relatif panas, keindahan gurun tersebut berpadu dengan panorama pantai-pantai yang eksotis. Dari kejauhan pengunjung dapat melihat deburan ombak yang saling bertabrakan, dekat dengan garis pantai juga terdapat pasir putih yang lembut penuh, pengunjung dapat melakukan berbagai macam aktivitas di padang pasir Pantai Oetune. Selain bisa bebas berfoto ria, pengunjung juga bisa bermain skateboard di lokasi ini. Yang lebih seru lagi, gurun pasir di sini terdiri dari banyak bukit pasir yang bisa membuat skateboard meluncur dengan cepat.Sore hari, keindahan gurun di pinggir pantai mencapai klimaksnya. Saat matahari mulai terbenam, warna langit yang menyedihkan menyatu dengan warna pasir gurun. Karena itu, sangat cocok untuk wisatawan pecinta senja.

 

Baca Juga : 6 Tempat di Seoul yang Instagramable

 

3. Wae Rebo NTT

Wae Rebo NTT
Travel Kompas

Wae Rebo adalah sebuah desa yang terletak di Jalan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Lokasi Wae Rebo sangat terpencil, sangat terpencil dan terisolir karena berada di belakang hutan. Anda harus melewati hutan sejauh 9 kilometer untuk mencapai desa terdekat melalui wae rebo. Untuk mendapatkan wae rebo, beberapa cara dapat digunakan. Pertama, Anda bisa melakukan perjalanan dari Nabu Bajo ke Ruteng. Setelah sampai di Ruteng, Anda bisa naik Ojek ke Dintor untuk melanjutkan perjalanan Anda. Dintor adalah desa terakhir yang dapat Anda kendarai sebelum mencapai Wae Rebo.

Lokasi : Maps
Jam Buka : Selama 24 jam Nonstop
Tiket Masuk : Sebesar Rp. 325.000 sudah termasuk biaya menginap di wae rebo untuk 1 orang

Wae Rebo adalah desa kuno Manggarai yang terletak di pegunungan, terisolasi dari dunia luar. Desa ini memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk melihat rumah Mangalai yang sebenarnya dan merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Di desa ini, Anda berkesempatan untuk melihat mbaru niang yang merupakan rumah adat tradisional dengan bentuk kerucut dan gaya arsitektur yang sangat unik. Hingga saat ini, Mbaruniang masih digunakan sebagai tempat berkumpul atau silaturahmi. Rumah adat tradisional ini telah mengalami masa yang sangat mengenaskan, dan kondisi di sana mulai memburuk. Namun pada 2008, berkat kunjungan teman-teman Yori, rumah itu bisa diselematkan.

Pada tahun 2010, Yayasan Rumah Asuh mulai merenovasi rumah tersebut. Bahkan dalam proses pembangunan, pihak swasta dan pemerintah sudah memberikan bantuan. Alhasil, hanya tersisa 4 rumah dalam kondisi buruk, dan kini tinggal 7 rumah utuh dalam kondisi baik. Dibandingkan dengan wisatawan domestik, ternyata Wae Rebo (Wae Rebo) sudah menjadi tujuan wisata yang terkenal di kalangan wisatawan mancanegara. Sejak tahun 2000-an, banyak turis asing datang ke sini untuk berwisata. Oleh karena itu, sejak awal tahun 2000-an, warga sekitar telah bekerja keras mengenalkan wae rebo kepada masyarakat luas di Indonesia dengan memasang foto-foto desa mereka di beberapa hotel atau biro perjalanan di Ruteng. Upaya ini membuahkan hasil, sejak tahun 2002 banyak wisatawan yang mulai melihat suasana eksotis tempat ini. Akhirnya dari para wisatawan tersebut, keluar cerita tentang keindahan arsitektur dan kondisi budaya Wae Rebo.

4. Taman Edelweiss Bali

Taman Edelweiss Bali
Explorewisata

Edelweiss dikenal sebagai bunga abadi yang tidak pernah pudar dan merupakan simbol cinta sejati. Dulu, pendaki biasa membawa edelweis, namun sekarang mereka bisa melakukannya tanpa memanjat. Wisatawan bisa menyaksikan pemandangan indah dan membeli edelweis ini di Taman Edelweis Karangasem Bali Mungkin bagian utara Bali sudah kurang diminati wisatawan sejak lama. Namun, wisatawan kini dapat mempertimbangkan untuk berlibur di Bali utara. Taman Edelweiss memiliki alam pegunungan yang menyejukkan dan terletak di Kabupaten Karangasem Kaungasem . Udara disini sangat sejuk, tidak heran bunga cantik ini akan tumbuh subur. Kalaupun disebut taman edelweis, bunga yang tumbuh bukanlah bunga edelweis.

Lokasi : Maps
Jam Buka : Pada pukul 08.00-18.00 WITA
Tiket Masuk : Sebesar Rp. 10.000/per orang

Bunga yang terdapat di taman edelweis merupakan bunga Kasna. Secara fisik, bunga Casner terlihat seperti edelweis dari kejauhan. Warna daun terutama hijau dan putih, yang tampak seperti bunga yang tertutup salju Meskipun bukan edelweiss primitif, hamparan bunga Cassner ini masih sangat indah. Objek wisata ini menjadi favorit para wisatawan untuk berfoto. Bahkan pengunjung diperbolehkan masuk ke dalam area taman di antara tanaman Kasna, Taman Edelweis yang berada di pegunungan, dan tentunya udaranya terasa sangat sejuk. Meski tempat wisata dibuka dari pagi hingga malam, wisatawan bisa berkunjung pada waktu-waktu tertentu. Pemandangan akan sangat indah saat ini, dan waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada pagi hari. Saat cuaca cerah, pengunjung bisa menikmati keindahan Gunung Agung. Sepertinya tekstur gunung berliku-liku.

Umat Hindu sering menggunakan bunga kasna dalam upacara Galungan. Menjelang upacara Karongan, bunga kasna akan menjadi sangat lebat. Ini adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Taman Edelweiss. Tanaman yang lebat akan semakin cantik sebagai subjek foto, namun sayangnya ketebalan bunga kasna tidak akan bertahan lama. Karena biasanya satu bulan sebelum hari raya Galungan, bunganya akan mekar sangat lebat. Kemudian, saat jaman Kalengan datang, orang akan menggunakan bunga tersebut untuk keperluan pemujaan. Apalagi jika menunggu waktu mekar kembali setidaknya akan memakan waktu lima bulan, namun Edelweiss Garden bukanlah satu-satunya taman yang memiliki bunga Cassner seperti Edelweiss. Beberapa orang juga menanam tanaman kasna di pekarangan mereka. Wisatawan juga dapat mengunjunginya dengan membayar biaya tambahan yang telah ditentukan.

5. Ubud Bali

Ubud Bali
Agoda

Ubud adalah salah satu tujuan liburan terpopuler di Bali. Kawasan wisata Ubud sangat identik dengan seni, budaya dan pemandangan alam pedesaan. Dari segi budaya, di Ubud Anda akan menemukan banyak keindahan candi dan istana Hindu. Pemandangan alam juga menjadi keunggulan dari pariwisata Ubud, Anda bisa melihat perbukitan yang hijau, persawahan bertingkat dan sungai yang masih alami. Ubud sudah dikenal sebagai tujuan wisata di Bali sejak tahun 1930-an. Kawasan wisata Ubud sudah masuk dalam Pemerintah Kabupaten Gianyar. Kabupaten Gianyar merupakan daerah tujuan wisata yang terkenal dengan banyaknya seniman berbakat, dan bisa dikatakan sebagai pusat budaya dan seni di Bali. Terutama seni lukis, seni ukir, seni pahat, seni tari dan musik tradisional Bali.

Lokasi : Maps
Jam Buka : Selama 24 jam nonstop
Tiket Masuk : Gratis

Pariwisata Ubud juga didukung oleh fasilitas akomodasi yang lengkap, mulai dari hotel murah hingga resort mewah. Tempat makan di Ubud juga mudah ditemukan.Selain wisata kuliner di Seminyak, kawasan wisata Ubud juga dikenal sebagai destinasi wisata kuliner di Bali. Kawasan hutan, diapit lembah sungai. Tempat yang masih alami ini menjadi daya tarik utama Ubud Selain wisata alam, apa lagi yang ada di Ubud? Selain keindahan alamnya, Ubud juga terkenal dengan seni dan budaya Bali. Unsur seni dan budaya tidak lepas dari keseharian sebagian besar masyarakat lokal di Ubud.Selain itu, sebagian besar penduduk Ubud adalah seniman. Baik itu seniman lukis, seniman kerajinan tangan atau seniman tari. Oleh karena itu, terutama di pinggir jalan di kawasan wisata Ubud banyak terdapat museum dan toko souvenir yang menjual kerajinan tangan dari seniman lokal Ubud.

Jika Anda menyukai wisata museum dan apresiasi seni Bali, Anda harus mengunjungi tempat wisata Ubud dan memasukkannya ke dalam itinerary liburan Bali Anda! Karena di Ubud terdapat banyak sanggar seni, pertunjukan musik dan tarian dipentaskan setiap malam di kawasan Ubud, dan banyak terdapat hotel berbintang di kawasan wisata Ubud. Selain hotel berbintang, banyak juga hotel berbiaya rendah. Ubud, Bali menawarkan banyak pilihan akomodasi dengan kisaran anggaran yang berbeda, yang akan memudahkan Anda untuk memilih tempat menginap di Ubud, Bali. Sangat mudah sekali mencari tempat makan di kawasan wisata ubud, untuk wisata kuliner, masakan indonesia, masakan khas bali dan masakan western.

 

Baca Juga : 5 Tempat Wisata di sekitar Gunung Salak

 

6. Danau Labuan Cermin Kalimantan Timur

Danau Labuan Cermin Kalimantan Timur
IDN Times

Danau Labuan Chermin adalah salah satu keajaiban Kalimantan Timur. Kalimantan Timur, atau tepatnya Pulau Delawan, merupakan salah satu wisata bahari yang wajib Anda kunjungi. Tempat ini direkomendasikan untuk Tur Derawan dan jasa paket wisata lainnya di Kalimantan Timur, karena memiliki pemandangan indah yang jarang terlihat di tempat lain. Kalimantan Timur tidak hanya memiliki pantai dan dunia bawah laut yang indah, tetapi juga danau. Setelah Kehe Daing, berikut ada laguna yang menawan, serta Danau Labuan Cermin yang cukup asri. Jika Danau Besar Koch adalah sebuah laguna, karena merupakan sebuah danau namun airnya adalah air laut, maka Danau Labuan Chemin memiliki keunikan tersendiri yaitu Danau Labuan Chemin memiliki nama yang unik. Selain karena keunikannya, tempat wisata di dekat Pulau Delawan ini juga memiliki julukan, seperti Danau Dua Raas dan Danau Tanpa Air.

Lokasi : Maps
Jam Buka : Mulai pukul 08.00 sampai sore
Tiket Masuk : Sebesar Rp. 5.000

Danau itu memiliki air jernih. Transparansi memang bisa membuat dasar danau terlihat sedalam 4 hingga 5 meter jika terkena sinar matahari langsung terlihat jelas. Jika ada banyak foto perahu kecil yang mengapung di media sosial, namun terlihat seperti sedang terbang di darat, maka sudah jelas. Oleh karena itu telaga ini terkesan “tanpa air”, karena saking jernihnya, telaga ini memiliki keunikan, tersusun dari air asin dan air tawar. Permukaan danau adalah air tawar, dan dasarnya adalah air asin. Inilah mengapa orang kemudian menyebutnya danau dua rasa. Karena memiliki air tawar dan air asing.Kedatangan air payau dan air asin di tempat yang seragam pula memberikan beberapa realitas eksklusif yang lain . Salah satunya adalah keberadaan ikan di danau. Sebagaimana kita ketahui bersama, ikan memiliki tempat tinggal sendiri-sendiri, yaitu beberapa jenis hidup di air tawar, sedangkan jenis lainnya hidup di air asin. Di danau ini, Anda akan bisa melihat kondisi kehidupan dua jenis ikan, sesuai dengan lokasinya, Anda bisa melihat ikan air tawar di permukaan danau dan ikan laut (air asin) di dasar danau.

Keberadaan air asin tidak hanya menyebabkan keberadaan ikan laut di danau. Saat matahari sedang bersinar, cahayanya akan masuk ke dasar danau. Sinar matahari yang masuk ke dasar danau akan memberikan efek berkilauan, dan terlihat sangat indah karena pantulan permukaan air asin di dasar amril. Oleh karena itu nama danau ini adalah Lanuan Cermin. Selain danau yang indah, lingkungan danau ini juga melengkapi keindahan tempat ini. Danau ini berada di dalam hutan hujan tropis dan memang terkenal di pulau Kalimantan. Oleh karena itu, seringkali air danau adalah Tuscan, dan matahari serta hijaunya danau membuat daerah tersebut sangat menawan.Aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan di danau ini tidak hanya mengagumi danau dari atas perahu, tetapi juga snorkeling dan diving. Sekalipun terlihat indah dari atas perahu, snorkeling dan diving dapat ditemukan di antara hal-hal menarik lainnya di danau. Biasanya wisatawan juga akan menyiapkan kamera tahan air untuk mengabadikan keindahan danau.

7. Museum Angkut Malang

Museum Angkut Malang
TravelsPromo

Museum Angkut Malang adalah tempat wisata baru, terpopuler di Malang dan sekitarnya. Museum Angkut memadukan konsep atraksi hiburan dengan sejarah transportasi di seluruh dunia. Museum Kreatif Malang ini memiliki satu-satunya tempat wisata di Indonesia dan nama depannya mengadopsi konsep wisata transportasi. Di sini pengunjung bisa belajar dan menghibur sambil mempelajari berbagai moda transportasi di Indonesia dan di seluruh dunia.Museum Anget di Kota Malang merupakan konsep yang unik dan menarik saat berwisata di Kota Malang.Malang tidak cuma memercayakan bermacam panorama alam semacam pegunungan serta Taman Malang Select. Kota Malang ternyata memiliki tempat wisata museum yang menarik. Museum Angkut dibuka pada 9 Maret 2014. Hingga saat ini museum mobil ini masih menjadi tempat wisata yang mengusung konsep transportasi pertama di Asia Tenggara.

Lokasi : Maps
Jam Buka : Mulai pukul 12.00-17.00 WIB
Tiket Masuk : Senin-Kamis Rp. 70.000 dan Jumat-Minggu Rp. 100.000

Menurut kabar yang beredar, berdirinya Museum Angkut merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap perkembangan nusantara dan dunia transportasi dunia. Maka dari itu, saat berkunjung ke Museum Angut Kota Angin Hitam, Anda akan melihat kendaraan berbagai merek berbagai jenis di ruang museum. Alat transportasi yang ada di museum transportasi ini banyak terdapat alat transportasi non mesin ataupun alat transportasi tradisional seperti sepeda, troli, troli, becak, becak atau alat-alat listrik modern yang ada di internet semuanya ada disini tempat wisata malang sangat menarik . Dari bagian dunia kuno hingga modern. Pengunjung terkagum-kagum dengan berbagai landmark khas suatu negara, gedung-gedung inilah yang menjadi latar belakang kendaraan-kendaraan penghasil mobil sehingga layaknya berkeliling dunia.

Kawasan Museum Angkut Angin Hitam di Malang memiliki kendaraan dari zaman dahulu hingga yang sering bepergian di berbagai negara. Menganut konsep pelestarian lingkungan, museum ini hampir mirip dengan negara asal mobil, sehingga pengunjung dapat benar-benar menikmati suasana museum. Luas Museum Angkut sekitar 3 hektar. Museum Angkut luasnya terletak di setiap kamar, dan setiap kamar dibagi menjadi tiga lantai. Saat pengunjung memasuki gedung Museum Angkut di Batu Malang, mereka akan merasakan sensasi transportasi. Jika Anda adalah penggemar dunia otomotif, maka Anda akan merasa seperti surga di tempat wisata Malang ini.

8. Rumah Pohon Gangga Lombok

Rumah Pohon Gangga Lombok
Explorewisata

Rumah Pohon Gangga merupakan tempat wisata yang akan memanjakan mata Anda dengan pesona semua pemandangan hijau yang Anda temukan. Lokasinya yang juga dekat dengan air terjun yang menjadi salah satu aspek yang semakin menambah keindahan wisata senada ini. Dari kawasan Rumah Pohon Gangga, Anda akan menyaksikan pesona Lombok yang indah dan asri. Anda juga akan menemukan pesona hutan tropis yang seringkali tertutup rapat dengan perbukitan yang terlihat seperti karpet hijau.

Lokasi : Maps
Jam Buka : Mulai pukul 08.00-18.00
Tiket Masuk : Sebesar Rp. 5.000/per orang

Entah kenapa banyak sekali tempat wisata dengan tempat wisata fotografi modern, tapi memang benar tempat wisata seperti itu yang menjadi atraksi utamanya. Kalau tidak salah ingat, spot foto seperti ini pertama kali dipromosikan oleh Kebun Buah Mangunan di Jogja, dan spot foto ini juga punya spot foto yang mirip. Orang-orang mengatakan ini “berkemampuan Instagram”, tetapi perlu diketahui bahwa setiap rumah pohon memiliki kapasitas yang berbeda untuk setiap orang. Ada yang hanya bisa satu orang, ada yang hanya bisa 3 orang, dan ada yang bisa 6 orang. Untuk keamanan, perlu diketahui bahwa letak rumah pohon ini sebenarnya berbatasan langsung dengan jurang.

Air terjun ini berada di area yang sama dengan Rumah Pohon Gangga. Kita hanya perlu mengikuti jalur yang telah disediakan untuk memasuki air terjun Kerta Ganga dibawah ini. Sekitar 10 menit berjalan kaki, kami sampai di depan air terjun, terlihat airnya agak kecoklatan dan bercipratan di sekitar kami, dan kami hanya berjarak beberapa meter dari tepi air terjun. Saya diajak berjalan di belakang air terjun. Ternyata air terjun tersebut memiliki cabang yang agak tersembunyi. Kami harus menyeberangi jembatan besi dan mendaki sedikit ke sisi lain di atas batu. Karena arusnya cepat, bebatuannya tidak terlihat jelas, jadi Anda harus memperhatikan kaki Anda di sini.