5 Tempat Wisata di sekitar Gunung Salak

Air Terjun Cigamea

 

tetonvalleychamber – Gunung Salak adalah kompleks vulkanik yang terletak di selatan Jakarta di pulau Jawa. Pegunungan ini tercantum dalam area Kabupaten Sukabumi serta Kabupaten Bogor di Jawa Barat. Pengelolaan kawasan hutan semula berada di bawah kewenangan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor, namun sejak tahun 2003 telah menjadi perpanjangan tangan dari Taman Nasional Gunung Halimun dan dikelola sebagai Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.Bagi warga Jakarta dan sekitarnya, jika ingin merasakan hawa pegunungan yang tinggi, Gunung Salak menjadi pilihan yang tepat. Udara yang sejuk, pemandangan yang indah dan lokasinya yang tidak jauh dari Jakarta menjadikan Gunung Salak tempat yang ideal untuk menghabiskan akhir pekan.

Selain bisa mendaki Gunung Salak, Gunung Bogor ternyata juga menawarkan beberapa tempat wisata. Curug, candi dan spot foto yang menarik dan modern bisa kamu temukan di sini. Berikut ini 5 Tempat Wisata di sekitar Gunung Salak yang kami rangkum dari berbagai sumber :

5 Tempat Wisata di sekitar Gunung Salak

1. Air Terjun Cigamea

Air Terjun Cigamea
Hargatiket.net

Curug Cigamea merupakan suatu air terjun yang berada terletak di area Gunung Bunder pada Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Curug( Sunda) maksudnya air turun atau air terjun. Cigamea maksudnya gemuruh Air Turun Cigamea terdapat di area Halaman Nasional Halimun Salak. Bupati Bogor memiliki banyak air terjun di kawasan Taman Nasional Hami Mon Salak, Bami Yahan, dan Bami Jahan ini. Beberapa air terjun yang ada di kawasan tersebut antara lain: Curug Ngumpet, Curug Cigamea, Curug Cihurang, Curug Pangeran, Curug Luhur, Curug Cadas Ngampar, Curug Seribu, dll. Air terjun ini memiliki dua bagian yang letaknya di ketinggian yang berbeda.Curug dalam bahasa Indonesia berarti air terjun. Cigamea artinya gemuruh.

Gabungan, nama Curug Cigamea berarti air terjun yang bergemuruh. Air terjun ini menjadi daya tarik yang menarik, selain pantainya juga sangat populer. Selain itu, suhu di sekitar air terjun cenderung lebih sejuk di bawah udara segar. Anda bisa melihat keindahan air yang jatuh dari ketinggian dan merasakan kesegaran airnya.Pengunjung air terjun ini akan dikenakan tiket masuk yang cukup murah yaitu Rp10.000. Tidak hanya karcis masuk air terjun, wisatawan pula hendak dikenakan biaya karcis masuk Cagar Gunung Salak Endah( GSE) yang dapat didatangi tiap hari. Baik itu hari kerja, atau berakhir dari pagi hingga malam. Untuk kawasan wisata yang dilindungi GSE, pintu masuk buka 24 jam sehari.

Curug Cigamea paling dekat dengan pintu masuk utama kawasan wisata Gunung Salak Endah. Air terjun tersebut memiliki dua buah air terjun dengan ketinggian berbeda di lokasi yang sama. Pengunjung yang berkunjung akan senang sekali berfoto dengan latar dua buah air terjun, lorong dari pintu masuk menuju air terjun sangat bagus dan dilengkapi dengan pagar pembatas. Namun, pengunjung tidak bisa masuk ke area air terjun saat hujan. Karena drainase bisa menambah volume dalam waktu singkat.Curug Cigamea hanya berjarak 400 meter dari pintu masuk, sekitar 15 menit. Lorong dari pintu masuk menuju air terjun tertata rapi dengan susuran tangga. Jalan setapak dilengkapi dengan pagar pembatas.

Menuju ke arah air terjun, para wisatawan berjalan menuruni bukit. Deretan perbukitan dipenuhi dengan pemandangan di sepanjang jalan. Di pepohonan yang mengelilingi jalur pendakian ini, Anda sering bisa melihat beberapa monyet putih. Kicauan burung juga menambah asri lingkungan, dari anak tangga ini pengunjung dapat melihat ketinggian air terjun yang sebenarnya. Karena bila melihat sisi kiri tebing di depan terlihat sangat jernih.Curug Cigamea disebut Air Terjun Bidadari. Air terjun ini memiliki dua air terjun yang berdekatan, masing-masing 30 meter dan 50 meter. Ketinggian air terjun sebenarnya tidak bisa dilihat dari bawah karena tertutup pepohonan yang rimbun.

Baca Juga :  6 Tempat Wisata Gratis di Korea Selatan

 

2. Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Taman Nasional Gunung Halimun Salak
MyTrip

Taman Nasional Gunung Halimun Gunung Salak (TNGHS) adalah sebuah taman nasional yang terletak di Jawa Barat. Kawasan lindung seluas 113.357 hektar ini sangat penting karena melindungi hutan hujan dataran rendah terluas di kawasan tersebut dan menyediakan daerah tangkapan air bagi kawasan sekitarnya. Di pegunungan, dua puncak tertingginya adalah Gunung Halimun (1.929 m) dan Gunung Salak (2.211 m). Lebih dari 700 jenis tumbuhan berbunga hidup di hutan alam TNGHS. Terdapat sebagian jenis binatang berarti yang dilindungi, semacam Elang Jawa, Macan Tutul Jawa, Owa Jawa, Surili, dan lain- lain. Kawasan TNGHS dan sekitarnya juga merupakan rumah bagi beberapa kelompok adat, termasuk masyarakat adat Kasepuhan Banten Kidul dan masyarakat Baduy.

Tempat wisata alam di Jawa Barat memang banyak sekali, termasuk TNGHS yang sangat menarik. Di antara mereka, keanekaragaman hayati adalah yang tertinggi dan mengandung spesies hewan penting yang dilindungi.Di kawasan yang dibuat pada tahun 1924 ini, Anda bisa mengunjungi banyak tempat, seperti delapan air terjun, kuil, perkebunan teh, sungai, dan tentunya jalur pendakian. Setiap objek wisata memiliki panorama yang cocok untuk memanjakan tubuh dan pikiran, sehingga dapat mengembalikan jiwa yang hilang.Sejak tahun 1924 hingga 1934 pemerintah Belanda menetapkan kawasan tersebut sebagai hutan lindung dengan luas saat itu 39.941 hektar. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 282 / Kpts-II / 92, lokasi kawasan ini diubah kembali menjadi Taman Nasional Gunung Harlem pada tanggal 26 Februari 1992 dengan luas 40.000 hektar.

Lima tahun kemudian, pengelolaan Taman Nasional Gunung Harlem yang baru diserahkan kepada Taman Nasional Gunung Gedder Gunung Panglango yang berdekatan. Pada tanggal 23 Maret 1997, taman nasional ini memiliki departemen pengelolaannya sendiri yaitu Balai Taman Nasional Gunung Harlem (BTN). Kemudian sesuai Keputusan Menteri Nomor 175 Tahun 2003 (Kpts-II / 2003), kawasan hutan BTN Gunung Halimun diperluas, dan hutan Gunung Salak, Gunung Endut dan beberapa kawasan hutan lainnya di sekitarnya diperluas. Dulunya merupakan kawasan hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani.Taman Nasional Gunung Harlem Gunung Salak memiliki keanekaragaman hayati dan ekosistem yang sangat beragam. Catatan sejarah menunjukkan bahwa kawasan ini merupakan habitat harimau jawa (Panthera tigris sondaica) dan badak jawa (Rhinoceros sondaicus).

Taman nasional ini memiliki fungsi sebagai sistem penyangga kehidupan, khususnya fungsi hidrologi dan iklim dari tiga kawasan yang ditempatinya (Kabupaten Bogor, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Sukabumi). Kawasan tersebut juga berperan dalam mendukung pengembangan kawasan sekitarnya yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, pendidikan dan pelatihan, penunjang pertanian, dan wisata alam.Kawasan ini memiliki hutan hujan cemara terluas di Pulau Jawa. 20% luasnya merupakan hutan dataran rendah.Hutan dataran rendah terbagi menjadi beberapa bagian yang sebagian besar berada di sekitar taman nasional.

3. Pura Parahiyangan Agung Jagatkarta

Pura Parahiyangan Agung Jagatkarta
Kompasiana.com

Pura Parahyangan Agung Jagatkarttya adalah salah satu pusat peribadahan umat Hindu terbesar di Kota Bogor. Pura ini terletak di Desa Warung Loa, Desa Ciapus, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor. Lebih tepatnya candi ini juga merupakan salah satu tempat rekreasi dan tempat wisata, jaraknya sekitar 13 kilometer dari pusat kota Bogor, sedangkan untuk mencapai lokasi kompleks candi harus melewati jalan yang terjal. dan gerbang keberangkatan membutuhkan waktu sekitar satu jam. Namun pesona perjalanan ini mampu menyelesaikan permasalahan medan yang harus kita alami.Berada di kawasan yang telah dikembangkan menjadi kawasan taman nasional pada tahun 2003, suasana dan panorama alam di sekitar candi ini terlihat begitu asri. Sejauh yang bisa kita lihat, kita akan melihat pemandangan vegetasi yang luas dari berbagai pepohonan yang rimbun dan gelap di sekitar kawasan wisata.

Selain itu, dengan latar belakang Gunung Salak yang tampak indah semakin menciptakan nuansa alam di kawasan Pura Parahyangan Agung Jagatkarttya yang sangat berkesan. Tak ada salahnya dengan segala macam pesona alam yang mampu menarik banyak mata untuk menyaksikan keindahannya. Pura Parahyangan Agung Jagatkarttya pada awalnya dibangun oleh umat Hindu untuk menghormati Prabu Siliwangai (Raja Hindu). Padjajaran. Sejak tahun 1995, pembangunan kompleks candi sendiri telah dimulai dengan luas kurang lebih 2,5 hektar. Selain itu, pemilihan Taman Nasional Gunung Salak Harlem sebagai kawasan pembangunan candi juga melibatkan berbagai cerita sejarah. Menurut penuturan pengelola kompleks kawasan candi, kawasan tersebut dianggap sebagai salah satu tempat Prabu Siliwangi sebelumnya digunakan sebagai petilasan.

Beragam bangunan dan dekorasi indah di area kompleks ini menjadi sajian lezat yang pantas untuk disaksikan. Memasuki kawasan kompleks, kita akan dimanjakan dengan keindahan beberapa jenis bangunan candi dan berbagai patung unik khas umat Hindu.Bangunan dan dekorasinya terlihat begitu asri, dikelilingi oleh areal taman yang luas dan hijau. Oleh karena itu, bisa dipastikan dengan berwisata dan menyaksikan perpaduan indah kawasan kompleks Pura Parahyangan Agung Jagatkarttya, kita bisa mendapatkan banyak ketenangan. Acara yang menggembirakan. Perasaan sejuk dan udara segar juga merupakan salah satu kenikmatan yang mengiringi aktivitas kita. Selain itu kita juga bisa melihat pesona indah dari bentuk dan desain unik dari ketiga bangunan candi tersebut.

Di mana pun di dalam gedung, ukiran batu unik dalam berbagai bentuk didekorasi di kedua sisinya. Nah, ketiga bangunan sejajar ini merupakan pintu gerbang menuju kawasan kompleks candi dan disebut Guri Agung. Selain itu, terdapat dua buah arca berupa sepasang naga dengan mahkota di kepalanya, dan jalan setapak menuju gapura yang dihiasi dengan tangga.Saat memasuki area utama kompleks, pesona Pura Parahyangan Agung Jagatkarttya terlihat semakin indah. Beragam bangunan dan dekorasi indah terlihat tertata rapi dan menghiasi setiap sudut kompleks candi.

Diantaranya adalah arca berupa arca Ganesha, dan Candi Bentar berwarna hitam yang dibungkus kain panjang berwarna kuning, terletak di Parahyangan Agung Jagatkartta (Parhyangan Agung Jagatkartta).) Bagian tengah candi. Selain itu, terdapat berbagai ritual unik yang juga menjadi salah satu produk wisata budaya menarik yang bisa kita saksikan. Diantaranya, upacara Siwa Ratri atau upacara pengungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta.Namun mengingat kawasan Pura Parahyangan Agung Jagatkarttya merupakan tempat peribadahan dan juga dianggap sebagai tempat suci, maka kita harus mengikuti berbagai aturan untuk memasuki kawasan tersebut.

Baca Juga : Berwisata Budaya Di Kota Yogyakarta

4. Kampung Sindang Barang Bogor

Kampung Sindang Barang Bogor
Pegipegi

Dusun Adat Sindang Benda merupakan suatu dusun konvensional Sunda yang terdapat di dusun kecil Pasir Eurih di Kecamatan Halaman Ekstrak Kota Bupati Bogor. Dengan cara historis, Dusun Sindang Benda telah terdapat semenjak era ke- 12 serta terhampar di Babad Pajajaran serta pula terdaftar di Pantun, Bogor. Adat berhias sedang amat terlihat dalam kehidupan tiap hari warga spesialnya dalam penerapan kegiatan Serentaun yang teratur diadakan di Dusun Xindangbalang. Dusun ini sedang menjaga semua pandangan adat lokal Kerajaan Pajajaran, ada 78 web asal usul Pakuan Sindangbarang, ritual adat( adat Serentaun, Neteupken, Pabeasan serta bermacam berbagai ritual adat yang lain) serta bermacam seni ritual adat Sunda.

Serentaun mencerminkan rasa terima kasih warga karena telah memelihara hasil panennya. Serentaun ada di era Kerajaan Pajajaran pada abad ke-16 dan berlanjut hingga hari ini. Pada tahun 2006 atas prakarsa beberapa kelompok masyarakat adat, Serentong kembali digelar di pusat pemerintahan dengan harapan dapat melestarikan budaya Sunda Sindang Barang yang menjadi bagian dari Padepokan Giri Sunda Pura Sindang Barang. Dengan dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten serta masyarakat di kawasan Xindangbalang mampu mewujudkan kawasan budaya Kampung Budaya Xindangbalang.

Selain aktivitas yang menarik wisatawan, Anda juga bisa mengunjungi beberapa tempat menarik saat berada di Desa Budaya Sindangbarang. Situs purbakala tersebut adalah anak tangga berlubang di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamasaari, Kabupaten Bogor, Batu Dakong, batu loncatan dan benda lain berupa reruntuhan Kerajaan Pajagara. Ada sekitar 33 teras berlubang dan 60 titik distribusi di situs lain. Anda juga bisa mengunjungi Kampung Budaya Grijaya, kampung adat Girijaya yang terletak di kampung adat Girijaya, yang berada 1.200 meter di atas permukaan laut.

Pengunjung Desa Budaya Sindang Barang juga dapat mengunjungi rumah pembuatan sepatu Sindangbarang. Saat ini terdapat sekitar 300 jenis sepatu industri rumah tangga. Pengunjung juga dapat membeli langsung dari pengrajin dan melihat metode produksinya. Di Jalan Suryakencana (Jalan Suryakencana), pengunjung bisa mencoba aneka wisata kuliner dengan harga berbeda. Ada juga kios jajanan 24 jam di pasar Devries. Taman ini adalah sisa-sisa Taman kuno Dan Dan Royal dengan panjang kolam 40 × 15 m. Sumber air berasal dari sumur Jalatunda.

Berjarak 4 kilometer dari Kampung Budaya, pengunjung dapat berbelanja di toko-toko pabrik yang tersebar di kawasan Tajur yang menjual pakaian, tas, dan perlengkapan lainnya dengan harga yang berbeda-beda. Tempat ini merupakan perkebunan sayur bagi warga sekitar. Rata-rata, taman ini memiliki kangkung dan tanaman bayem. Curug Nangka adalah sebuah air terjun yang terletak di kaki Gunung Salak yang dapat dicapai dengan mobil dan hanya setengah jam dari desa budaya tersebut. Wisatawan bisa menikmati pemandangan yang indah dan cuaca yang sejuk, serta memiliki perasaan tersendiri terhadap wisatawan.

5. Puncak Mustika Manik

Puncak Mustika Manik
TravelsPromo

Puncak Mustika Manik merupakan kawasan perbukitan, bertumpuk berupa foto tempat wisata dalam berbagai bentuk dan bentuk arsitektur yang unik. Puncak Mustika Manik terletak di Bogor, Jawa Barat. Memang Mustika Manik tidak jauh berbeda dengan wisata kekinian lainnya di Bogor (seperti Bukit Pabangbon Leuwiliang Bogor, Villa Khayangan, dll). Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, di kawasan TNGHS, tempat wisata modern dengan pemandangan alam berupa hutan taman nasional, seperti Gunung Langon di Salakenda menjadi sangat populer. Pemandangan di sekitar puncak Mustika Manik juga sangat indah, dengan deretan perbukitan hijau di alam terbuka yang luas.

Memang Bogor menjadi tujuan wisata bagi sebagian besar warga Jakarta, karena suasana disini masih sejuk dan alami yang cocok untuk menenangkan orang. Puncak Mustika Manik bahkan telah menjadi daya tarik wisata yang terkenal di dunia. Banyak pengunjung dari pengguna media sosial (khususnya Instagram) yang mengunggah fotonya saat berkunjung ke Puncak Manik Bogor.Tak hanya menyuguhkan pemandangan yang indah, Puncak Mustika Manik Bogor juga menyediakan beberapa tempat unik dengan tempat wisata foto yang menarik.Tentu saja tempat wisata ini sangat cocok untuk digunakan. Sebagai lokasi foto Anda. Mengenai harga tiketnya bisa dikatakan cukup murah, dan jalan menuju Puncak Mannick Bogor mudah untuk dilalui.

Untuk kawasan wisata Puntaque Mustika Manik harga tiketnya masih sangat murah yaitu Rp. 10.000 per pengunjung. Biaya parkir Rp. 5.000 Rp 5.000 per sepeda motor dan mobil. Meski biaya setiap atraksi masih gratis, namun Anda hanya perlu antre dengan pengunjung lain.Hanya, wisata Puncak Mustika Manik ini juga menjadi daya tarik bagi pasangan yang ingin menghabiskan momen tak terlupakan di sini. Biasanya pasangan foto palsu akan muncul di hari-hari biasa karena Anda tidak perlu antre lama atau berfoto dengan pengunjung lain.Mengenai fasilitas yang ada dari tempat wisata yang satu ini bisa dikatakan sudah disempurnakan karena memang menjadi salah satu tempat wisata di kawasan bogor yang paling populer. Fasilitas yang ada antara lain:
-Tempat parkir yang luas
-Kamar kecil
-Kamar mandi
-Kursi
-Gazebo
-Papan informasi
-Spot Foto
-Rides
-Warung makan
-Ada lebih banyak lagi.

Dengan adanya fasilitas ini diharapkan wisatawan dapat memanfaatkannya secara maksimal, sehingga dapat bertahan lama di resort ini.Secara administratif, Mustika Manik terletak di Jalan Gunung Picung Gunung Sari di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Puncak Mustika Manik juga terletak di pintu masuk utama TNGHS atau di sepanjang jalan raya Salak Endah. Dari pintu masuk utama TNGHS kita tinggal jalan lurus mengikuti instruksinya.Puncak Mustika Manik merupakan spot fotografi yang keren dan khas dalam berbagai bentuk. Memang penyelenggara memiliki bentuk unik yang memungkinkan pengunjung merasakan perbedaan antara Puncak Mustika Manik dengan tempat atraksi fotografi lainnya. Sebut saja spot foto hammock dengan kursi dan meja, spot foto aigan, camping bridge, ayunan, sapu dan masih banyak lagi spot foto lainnya.